Special to Vhie : Tetap Semangat... and Keep Smile Everyday...!!!

Rabu, Maret 25, 2009

Tertutupnya Mata Hati (2)

Begitu juga bila dunia bisa didapatkan, ia akan melupakan keharusan berbagi dan peduli. Ia tidak akan mau tahu, adakah tetangganya sedang mengerang kesakitan dan tidak ada biaya untuk berobat. Ia juga tak mau tahu, adakah saudaranya yang sedang merintih kelaparan. Ia juga tidak tersentuh dengan rengekan bayi-bayi yang meminta susu, sementara susu tak tersedia. Ia juga tidak terketuk melihat para tua renta jauh dari makanan dan tempat tidur yang layak. Bahkan boleh jadi mereka tidak peduli kepada diri mereka sendiri. Mengapa mereka tidak peduli? Mengapa mereka tidak kasihan? Karena khawatir harta mereka berkurang dan khawatir mereka akan jatuh miskin.

Hati Pencina dunia akan mati. Matinya hati pencinta dunia akan mengakibatkan kegersangan dan kekeringan bagi jiwanya. Hati yang gersang dan kering, akan menimbulkan kegelisahan dan keresahan. Itu berarti ketidaktenangan, meskipun ia hidup di kemilaunya dunia dan ketinggian jabatan.

"Bila Pemilik dunia tidak ridha, duniapun tidak akan memberikan keindahannya. Dan Pemilik dunia itu adalah Allah, Rabbul alamin."

Beragam cara untuk dapat menghidupkan hati yang mati. Salah satunya adalah kembali kepada Allah, Pemilik dunia dengan segala isinya. Kembali kepada Allah itu berarti berzikir. Berzikir itu salah satu artinya adalah mengingat Allah, keabadian-Nya, dan ketidakabadian ciptaan-Nya.

Bila kita menghadap-Nya, sedang hati kita masih menjadi hati yang mati, kegelisahan, keresahan, dan ketidaktenangan akan menjadi kegelapan yang berkepanjangan. Bermula dari ketiadaan teman di alam kubur dan terus berlanjut dihari kebangkitan kelak.

Kesenangan dunia ada batasnya. Yaitu kematian menjelang. Yang tidak ada batasnya adalah kesenangan di negeri terakhir.

Senang dunia boleh, karena disinilah kita hidup. Tapi kesenangan itu ada batasnya. Kita harus tahu siapa yang memiliki dunia ini. Kita harus tahu bagaimana caranya mendapatkannya tanpa mencelakai diri sendiri. Kita juga wajib tahu, bagaimana sifat kita kalau sudah dunia itu terengkuh dan bagaimana sikap kita kalau dunia itu teralih. Lagipula kita sudah paham, kematian akan memisahkan kita dari semua yang dicintai di dunia ini.

Bukalah mata hati kita, dengan menumbuhkan pula kecintaan kepada Allah. Cinta kepada Allah bisa diwujudkan dengan menumbuhkan kepedulian kepada Saudara kita yang membutuhkan, mau berbagi atas nikmat yang Dia berikan, dan mau beribadah kepada-Nya. Cinta kepada Allah juga bisa dibuktikan dengan menyuburkan benih zikir pada hati dan lisan kita, meluruskan niat dan gerak, dan mulai menjauhkan diri dari jalan-jalan kebinasaan; serakah, takabur, sombong dan riya. Apabila sudah mulai dibuka hati kita dengan cara-cara dijalan-Nya, bukan saja dunia yang akan bisa kita raih dengan baik, tetapi juga sekaligus kita meraih akhirat. Dunia baik dan akhirat pun baik, inilah kiranya yang harus kita tempuh. Insya Allah, amin.

"Cintailah dunia, dengan tidak melupakan Pemiliknya"

1 komentar:

Anonim mengatakan...

nice posting